Masalah kesehatan cacingan hampir dialami sama 90% masyarakat di nusantara terutama anak - anak. Meskipun demikian, penyakit cacingan sering dianggap sebagai angin lalu oleh masyarakat dan juga pemerintah. Padahal patogen ini dapat menurunkan level kesehatan anak. Antara lain, menyebabkan anemia, lemas tidak bergairah, IQ menurun, ngantuk, malas beraktivitas dan berat badan rendah. gejala cacingan pada anak pun sulit dideteksi, jika banyak cacing yang bersarang masih sedikit.
Cacing bisa bermigrasi ke organ lain yang dapat mengakibatkan infeksi di usus dan dapat usai pada kematian. Infeksi di usus akibat cacingan, pula mengakibatkan menurunnya status gizi penderita karena daya santai tubuh menurun hingga mempermudah terjadi infeksi penyakit beda. Dampak yang lain dapat dipandang dari terhambatnya proses pertumbuhan dan perkembangan anak, komplikasi pada kehamilan, Berat Awak Lahir Rendah (BBLR), kerusakan pada tubuh secara kaya, bahkan juga dapat berlangsung “erratic“, yaitui, cacing keluar lewat hidung atau mulut.
Penyebab Penyakit Cacingan
- Kebersihan lingkungan disertai sanitasi yang buruk.
- Kebiasaan buruk setiap hari yang tidak sehat.
- Makanan yang dicemari atau terkontaminasi oleh larva cacing.
- Tanah mengandung larva cacing.
Tanda & Gejala Penyakit Cacingan di dalam Anak
Dalam kasus infeksi cacingan ringan, tanpa adanya ciri anak cacingan secara nyata. Gejala lain yang harus dikenali adalah lesu, tidak bergairah, suka mengantuk, badan tampak kurus meski jumlah porsi makannya melimpah, serta suka menggaruk-garuk pantat ketika tidur karena bisa jadi sebagai kode cacing kremi sedang berlaku.
Informasi lainnya: nfomedia web
Informasi lainnya: nfomedia web
Gangguan ini dapat menimbulkan dampak kekurangan zat gizi, kurang darah atau anemia. Partikel gizi maupun darah yang berkurang, keduanya memberikan hasil di tingkat kecerdasan, selain anemia. Anemia dapat menurunkan prestasi belajar dan daya produksi. Berdasarkan penelitian, anak yang kehilangan protein akibat cacing dapat membuat tingkat kecerdasannya menurun. Anemia kronis mengganggu daya tahan tubuh bani dengan usia balita.
Hendak tetapi pada kasus infeksi berat dapat berakibat fatal. Ascaris di cacing bisa bermigrasi ke organ unik sehingga menyebabkan peritonitis, kelanjutan perforasi pada usus serta ileus obstruksi sebagai kelanjutan bolus yang berakhir di dalam kematian.
Infeksi pada usus akibat cacingan merupakan gejala penyakit cacingan pada anak yang berakibat menurunnya status gizi sehingga daya telaten tubuh menurun, hingga memudahkan infeksi penyakit lain berlangsung, termasuk HIV/AIDS, TBC & juga Malaria.
Pengobatan Masalah kesehatan Cacingan
Setelah mengetahui tanda dan juga gejala masalah kesehatan cacingan pada anak. Kita juga harus mengetahui bagaimana pengobatannya, seperti berikut:
Perlakuan dalam mengatasi infeksi cacing dengan obat-obatan adalah pilihan yang sangat dianjurkan. Kategori Pirantel Pamoat (Combantrin & lain-lain) adalah obat anti cacing yang cukup efektif dalam mengatasi sebagian gede infeksi akibat cacing parasit.
Baca juga: situs cplusplus
Intervensi pemberian obat cacing dari jenis obat pirantel pamoat 10 mg/kgBB dan albendazole 10 mg/kgBB) dengan pemberian dosis tunggal yang diberi setiap 6 bulan pada anak SD siap mengurangi kejadian infeksi dalam suatu daerah.
Perpaduan antara upaya prevensi dan tindakan terapi dapat memberikan tingkat keberhasilan yang cukup memuaskan, jadi infeksi cacing dapat diatasi secara maksimal dengan perlahan.
0 komentar:
Posting Komentar